Kalimantan Utara, NEAZONE.ID – Pelaksanaan Piala Dunia kelompok usia 17 tinggal menghitung hari. Event akbar 4 tagunan ini akan dilaksanakan pada tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023. FIFA World Cup U17 Indonesia sendiri akan dihelat di 4 kota besar di Pulau Jawa yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
Surabaya akan menjadi kota yang akan menggelar opening ceremony dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue pertandingan pembuka antara Indonesia U17 vs Ekuador U17. Adapun stadion lain yang akan menggelar pertandingan babak grup antara lain Stadion Manahan di Surakarta, Jawa Tengah yang akan menggelar seluruh pertandingan tim yang tergabung di grup B yaitu Spanyol U17, Kanada U17, Mali U17, dan Uzbekistan U17.
Sedangkan Jakarta International Stadium (JIS), DKI Jakarta akan menjadi arena bertanding tim dari grup C yang diisi oleh juara bertahan FIFA World Cup U17 edisi sebelumnya yaitu Brazil U17 yang akan ditantang tim-tim unggulan lainnya yakni Inggris U17, Iran U17, dan tim kuda hitam Kaledonia Baru U17. Serta akan menggelar pertandingan tim-tim dari grup E yang ditempati oleh Prancis U17, Burkina Faso U17, Korea Selatan U17, dan Amerika Serikat U17.
Adapun pertandingan grup D dan F akan dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Bandung. Grup D ini sepertinya akan menjadi grup “neraka” yang mana diisi oleh negara-negara dengan pemain-pemain yang langganan berkiprah di liga-liga teratas benua biru. Jepang U17, Polandia U17, Argentina U17, dan Senegal U17 akan bersaing memperebutkan 2 tempat perwakilan dari grup ini. Sedangkan Meksiko U17, Jerman U17, di grup F, Venezuela U17, dan Selandia Baru U17 akan saling jegal di grup F
Masing-masing grup akan mengirimkan 2 perwakilan untuk melanjutkan kiprah di babak gugur (16 besar) sedangkan 4 tim peringkat 3 terbaik juga berhak menyusul 12 tim lain untuk melengkapi kuota perdelapan final.
Event akbar internasional ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat baik domestik maupun mancanegara. Bahkan mungkin ini merupakan sarana promosi untuk memperkenalkan Ibu Pertiwi di dunia internasional.
Namun sangat disayangkan bahwa ternya pelaksanaan FIFA World Cup U17 Indonesia ini hanya terpusat di pulau Jawa. Padahal jika menilik data stadion yang ada di Indonesia, stadion-stadion yang ada di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua juga cukup memadai untuk menggelar pertandingan sepakbola internasional.
Salah satunya adalah Stadion Batakan yang berada di Kota Balikpapan Kalimantan Timur. Stadion megah berkapasitas 40.000 penonton ini sangat mudah dijangkau karena letaknya yang berada di tengah kota dan hanya berjarak sekitar 8 km dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.
Jika dibandingkan dengan stadion yang terpilih sebagai venue-venue penyelenggara FIFA World Cup U17 Indonesia, stadion Batakan justru memiliki kapasitas penonton lebih besar dibandingkan stadion Manahan yang hanya memiliki kapasitas sebanyak 20.000 penonton.
Bahkan stadion Manahan akan menjadi venue partai final dan sekaligus closing ceremony pada 2 Desember 2023 nanti. Sebagai informasi bahwa stadion ini awalnya direncanakan menjadi venue pertandingan piala dunia U20 yang batal dilaksanakan di Indonesia. Demi mendukung pagelaran event besar internasional ini akhirnya pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengucurkan anggaran renovasi Stadion Manahan Solo senilai Rp 301 Miliar yang dikerjakan medio Agustus 2018 dan rampung Oktober 2019.
Seharusnya jika terdapat anggaran renovasi stadion Manahan demi menyambut piala dunia, hal yang sama juga dapat diterapkan untuk stadion Batakan. Sejatinya Indonesia bukan hanya Pulau Jawa namun terdapat pula kota-kota besar seperti Balikpapan, Palembang, dan Papua yang memiliki fasilitas stadion yang dapat digunakan sebagai venue pergelaran FIFA World Cup U17 Indonesia 2023 ini. Fasilitas lain seperti hotel dan akses transportasi juga tidak kalah saing dengan fasilitas yang ada di pulau Jawa.
Sejatinya sah-sah saja pelaksanaan piala dunia kelompok umur ini dilaksanakan terpusat di pulau Jawa, namun yang menjadi kekhawatiran adalah terbengkalainya stadion-stadion pasca renovasi. Seperti yang terjadi pada venue-venue Pekan Olahraga Nasional (PON) yang acapkali terabaikan dan tidak difungsikan.