Bawaslu Kaltara Santuni 4 Pengawas Pemilu yang Meninggal dan Kecelakaan

Tarakan, NEAZONE.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nunukan, Kalimantan Utara, memberikan santunan bagi empat petugas pengawas pemilu di daerah ini yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia, saat mengawal pesta demokrasi, Pemilu 14 Februari 2024 lalu.

Mereka adalah, Yahya, Pengawas kelurahan Desa (PKD) Liang Alig, Kecamatan Krayan Barat.

Kemudian, Marson, S.IP Kepala Sekretariat Panwascam Sebuku, Suyono, anggota Panwascam Sebuku, dan Jusniati PKD Kecamatan Sebatik Utara.

‘’Kita berikan santunan sebagai tanda bela sungkawa terhadap para pahlawan demokrasi. Ini sedikit yang bisa kami berikan sebagai bentuk keprihatinan kami semua para pengawas Pemilu,’’ ujar Ketua Bawaslu Nunukan, Mochammad Yusran, Selasa (2/4/2024).

Ia merincikan, ada dua petugas Ad Hoc yang meninggal dunia, masing masing, Yahya dan Marson. Keduanya menerima santunan sebesar Rp 46 juta.

Serta dua petugas lain yang mengalami kecelakaan lalu lintas, yaitu, Suyono dan Jusniati. Yang menerima santunan dari Bawaslu, sebesar Rp. 8.250.000.

Ia menuturkan, Yahya meninggal dunia pada 2 Agustus 2023. Saat itu, Yahya sedang bertugas melakukan pengawasan, mendata serta mendokumentasikan APS yang diduga memuat unsur kampanye Pemilu, sesuai instruksi dr Bawaslu Nunukan No.225/PM.00.02/K.KL-03/7/2023.

Seluruh PKD di Kecamatan Krayan Barat langsung bergerak. Setelah menyelesaikan tugasnya, Yahya merasa kurang enak badan dan meminta ijin pulang untuk istirahat kepada Ketua Panwascam melalui pesan WhatsApp.

Tetapi setiba di rumah, Yahya tidak sadarkan diri, dan dilarikan ke RS Pratama Krayan Barat.

‘’Pak Yahya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,’’ tutur Yusran.

Adapun Marson, meninggal dunia pada 22 November 2023. Awalnya, Marson menghadiri undangan Bawaslu Nunukan untuk kegiatan tanggal 22 – 25 November 2023.

Pada tanggal 24 November, Marson tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas Nunukan Kota.

‘’Begitu sampai Puskesmas, dokter menyatakan Bapak Marson telah meninggal dunia,’’ lanjut Yusran.

Berikutnya ada dua petugas yang mengalami kecelakaan lalu lintas saat bertugas.

Yang pertama Suyono, ia mengalami kecelakaan tunggal menjelang hari pencoblosan, pada Selasa, 13 Februari 2024, sekitar pukul 01.00 wita.

Pagi itu, Suyono bersama anggota Panwascam melakukan patroli. Setelah selesai, ia berkendara pulang.

Suasana jalan gelap yang minim penerangan, mengakibatkan motornya menerobos jalan berlubang yang lumayan dalam.

‘’Suyono terjatuh dan tubuhnya lecet lecet, bahkan lututnya berlubang akibat kecelakaan tersebut,’’kata Yusran lagi.

Korban terakhir, adalah Jusniati. Peristiwa kecelakaan, terjadi pada 16 Desember 2023.

Jusniati bersama PDK lainnya, melakukan pengawasan tahap kampanye di Desa Sungai Pancang, Desa Seberang dan Desa Lapri, Pulau Sebatik.

Ketika selesai pengawasan dan dalam perjalanan menuju Sekretariat Panwaslu Kecamatan Sebatik Utara, tepatnya di Jalan Haji Beddu Rahim RT. 08 Desa Sungai Pancang, Jusniati ditabrak sepeda motor dari arah yang berlawanan.

Tiga jari tangannya mulai jari tengah sampai kelingking sebelah kanan, robek dan mengeluarkan darah, bahkan sejumlah kukunya tercabut.

Jusniati dilarikan ke Puskesmas Sungai Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur oleh warga yang sedang melintas.

‘’Bawaslu mengucapkan turut berduka cita atas peristiwa yang dialami kawan-kawan Pengawas Pemilu. Mereka adalah Pahlawan Demokrasi. Kami memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam mengawal demokrasi Indonesia,’’ kata Yusran lagi.

‘’Berikutnya kita akan menghadapi Pilkada. Bawaslu Nunukan menggandeng BPJS Naker untuk menjamin para tenaga ad hoc mendapatkan asuransi lebih besar ketika mengalami hal yang tidak diinginkan,’’ imbuhnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *