Tarakan, NEAZONE.ID – Adanya laporan yang masuk ke Polres Tarakan atas dugaan pengancaman yang dilaporkan oleh seorang Pria bernama Wahyudi viral beberapa hari terakhir mendapatkan respon dari TIM Zainal Arifin Paliwang – Ingkong Ala (ZIAP).
Juru Bicara (Jubir) Tim Sabirin Sanyong menyebutkan, tim hukum ZIAP masih mempelajari laporan tersebut secara intensif dan menyeluruh untuk menemukan akar masalah yang menyebabkan saudara Wahyu merasa terancam.
“Tidak menutup kemungkinan tim hukum Ziap akan melakukan pelaporan balik kepada saudara Wahyu atas dugaan pencemaran nama baik, kita tunggu saja hasil investigasi dari tim hukum Ziap,” Jelas Sabirin, Kamis (26/9/2024).
Sabrin menambahkan, laporan dugaan pengancaman yang dilakukan sehari setelah pencabutan nomor urut paslon tersebut kental akan unsur politisnya. Pihaknya juga menduga ada master mind yang mendorong pelaporan itu demi kepentingan politik tertentu, mengingat saudara Wahyudi hasil kajiannya terafiliasi dengan salah satu paslon.
“Tidak ada kaitannya wafatnya seorang anak kandung dengan kinerja kepemimpinan kepala daerah, yang dinarasikan sebagai karma dari Tuhan yang maha kuasa, ini kami anggap merupakan bentuk black campaign atau kampanye hitam yang tidak dibenarkan oleh peraturan-perundangan negara kita”, tegas Sabirin.
Sabirin menambahkan, pihaknya sangat menghormati laporan tersebut, biarlah berproses sesuai peraturan-perundangan yang berlaku sebagai prinsip hukum; keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum terjamin di Benuanta Kaltara.
“Kami berharap demokrasi berjalan aman, damai tanpa ada kampanye hitam dan kampanye negatif dari masing-masing timses untuk paslon kami,” Terangnya.
Sementara itu, dikonfirmasi melalui via WhatsApp Gubernur Non Aktif Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyatakan, saudara Wahyu tidak mengkritisi kebijakan apapun maupun program Pemprov Kaltara yang sudah berjalan.
“Tidak ada kata-kata Wahyu yang di share di group WA mengkritisi kebijakan maupun program Pemprov. Gubernur tidak anti akan kritik-kritik masyarakat. Tapi yang Wahyu share adalah karena Gubernur zolim sehingga putra saya (Alm putra Gubernur) jadi tumbal, Astaghfirullah … ya Allah”, ungkap Zainal dalam keterangannya.
Ia pun menyayangkan, serangan masalah pribadi Wahyu kepada dirinya berlanjut ke pelaporan di kepolisian. “saya (Gubernur saat itu masih aktif) sebagai orangtua, mengingatkan si Wahyu, jaga mulutmu. Sampai liang kubur saya (Gubernur) akan kejar si wahyu untuk pertanggungjawabkan kata-katanya itu. Apakah itu mengancam??, pungkas Gubernur Non Aktif dalam chat WhatsAppnya (*)