Bersilaturahmi dengan KNTI, PC PMII Tarakan Siap Kawal Permasalahan Nelayan dan Kelautan

Tekno8 Views

Tarakan, NEAZONE.ID – Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Tarakan menyatakan komitmen untuk membersamai Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Provinis Kalimantan Utara, dalam mengawal dan menyelesaikan berbagai macam persoalan nelayan yang ada di Kota Tarakan.

Pertemuan tersebut berlangsung di sekretariat KNTI Provinsi Kalimantan Utara, yang berada di Kota Tarakan RT.16. Lingkas Ujung, Tarakan Timur, Kamis 3 Juli 2025.

Ketua PC PMII Kota Tarakan, Royyan menjelaskan, nelayan di Kalimantan Utara (Kaltara) menghadapi beragam tantangan dalam mengarungi lautan, mulai dari perubahan iklim, praktik penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut akibat limbah Perusahaan, hingga fluktuasi harga komoditas laut.

“Cukup banyak yang kami diskusikan dengan pak Rustan (Ketua KNTI) mulai dari kapal dan limbah PT.Phoniex yang sempat viral pada waktu itu, karena berdampak langsung oleh nelayan-nelayan tangkap yang ada di kota Tarakan, juga aturan tentang peraturan penataan ruang laut yang dirasa merugikan nelayan dan sampai saat ini belum menemukan solusi”, ungkap Royyan (3/7/2025).

Ia juga menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah dan semua elemen pemangku kepentingan atas persoalan yang terjadi pada nelayan.

“Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat nelayan itu sendiri”, tambahnya.

Sementara itu, Ketua KNTI Kalimantan Utara, Rustan menyampaikan apresiasi kepada anak muda dan mahasiswa, khususnya PMII Tarakan yang peduli dan bersedia terlibat dalam mencari solusi permasalan nelayan dan kelautan di Tarakan dan Kalimantan Utara pada umumnya.

“Sebagai negara maritim, tentu  harapan kami pemerintah tetap menjalankan amat konstitusi negara dalam melindungi nelayan, segala hal yang berdampak buruk terhadap kehidupan dan ekonomi nelayan harus diselesaikan”, terang Rustan.

Rustan menambahkan, kota Tarakan sebagai kota yang dikelilingi oleh perairan, banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.

“namun, begitu banyak persoalan yang dihadapi para nelayan kita belum  hingga saat ini masih jauh dari kata “tuntas”, pungkas Rustan. (Dhiti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *