Petani Sebulu Butuh Penyuluh dan Alsin untuk Garap Lahan Ribuan Hektar

Berita, Kukar, Pertanian3406 Views

Kutai Kartanegara, NEAZONE.ID – Lahan pertanian di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, mencapai ribuan hektar. Padi dan sayur-sayuran menjadi komoditas utama yang ditanam oleh petani di sana. Namun, potensi pertanian di wilayah tersebut belum tergali secara optimal. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh petani, mulai dari kekurangan penyuluh pertanian, alat mesin pertanian (alsin), pupuk, hingga tenaga kerja.

Loddy Yusrianta, Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sebulu, mengatakan bahwa idealnya setiap desa memiliki satu penyuluh pertanian. Namun, kenyataannya hanya ada tujuh penyuluh untuk 14 desa di Kecamatan Sebulu. Bahkan, bulan ini jumlah penyuluh berkurang menjadi tujuh orang karena ada dua orang yang pensiun.

“Formasi pengangkatan penyuluh dari pusat, tahun ini cuma buat tenaga kesehatan sama guru. Makanya, yang lolos seleksi T3D dialihkan jadi penyuluh sama Bupati,” ujar Loddy kepada wartawan, Rabu, (11/10/2023).

Loddy mengatakan bahwa kebutuhan penyuluhan di Kecamatan Sebulu sangat tinggi mengingat luasnya lahan pertanian. Namun, karena keterbatasan tenaga, hanya daerah potensial saja yang mendapatkan penyuluhan. “Kayak daerah yang banyak petaninya,” katanya.

Selain itu, petani di Kecamatan Sebulu juga kesulitan mendapatkan alsin. Padahal, alsin sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pengolahan lahan, penanaman, dan panen. “Petani di sini udah pada tua-tua. Tanpa alsin, kerjanya lama banget. Mesin panen kurang, alsin kurang, mesin tanam padi juga kurang. Kalau bisa sih perlu 50 unit alsin,” ungkapnya.

Loddy berharap pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian di Kecamatan Sebulu. Dengan demikian, kesejahteraan petani bisa meningkat dan produksi pangan bisa terjamin.

“Di Sebulu ada hortik sayur-sayuran di lima desa, Sumber Sari, Segihan, Tanjung, Manunggal Jaya, dan Sebulu Modern. Kita masih banyak yang hasilnya kurang. Harusnya 1 alsin buat 8 hektar. Jadi kalau di Sebulu Modern lebih dari 100 hektar itu cuma sawah aja, belum yang lain,” tuturnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *