Maju Satu Barisan, PKD III Ansor Tarakan Sambut Perubahan Moderenisasi

Berita, Tarakan3660 Views

Tarakan, NEAZONE.ID – Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Kader Dasar (PKD) III Gerakan Pemuda Ansor Tarakan resmi dimulai, Jumat 30 September 2022, di Aula Kantor Kemenag Tarakan.

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ansor Tarakan M. Zaid Hadi menyampaikan PKD merupakan gerbang memasuki dunia keAnsor-an. Karena merupakan jenjang pertama yang wajib diikuti oleh para pemuda yang ingin bergabung dengan Ansor.

Ketua PC Ansor Tarakan Muhammad Zaid Hadi, S.Pd dalam menyampaikan sambutannya. 

“Tujuan PKD yakni, mencetak pemuda Ansor agar bisa menjaga dan mempertahankan kebinnekaan dan rong-rongan radikalisme, serta menjadi cahaya dakwah Aswaja Annahdliyah”, jelas Zaid.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kaltara Wawan Eko Widayanto menyampaikan amanah Ketum GP Ansor Pusat bahwa terdapat dua tugas utama GP Ansor.

“yang pertama, menjaga umat, maksudnya bahwa tugas utama Ansor menciptakan ketertiban, keamanan dan membantu umat tanpa melihat latar belakang”, ungkapnya.

Kedua, tambah Wawan, yakni menjaga ulama, dalam artian seluruh kader Ansor harus dapat menjaga dan melindungi para ulamanya.

Ketua PW Ansor Kalimantan Utara Wawan Eko Widayanto saat menyampaikan sambutannya.

“Tentu, dari gangguan-gangguan yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan RI. NKRI harga mati adalah motto yang ditanamkan dari pusat, wilayah dan cabang-cabang di daerah”, tegasnya.

Hadir membuka kegiatan, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul, M. Kes, mengapresiasi peran GP Ansor selama ini. Di usia ke 88 tahun, Ia berharap, peran GP Ansor terus mengayomi kaum minoritas khususnya di Kota Tarakan.

“selaku generasi yang hidup di era serba modern dan terus berkembang seperti saat ini, saya berharap agar kalian semua dapat menjadi generasi yang inovatif dan kreatif serta memiliki ide perubahan yang positif untuk generasi selanjutnya”, sambung Khairul.

Ia menegaskan, Gerakan Pemuda Ansor adalah pengaruh, menyebarkan Islam Wasathiyah yang ramah, terbuka dan berkemajuan.

“Hal tersebut diwujudkan dengan Harakah, Fikrah, dan Amaliah yang dilahirkan para Muasis Nahdlatul Ulama, sebagai ormas terbesar di Indonesia”, tutupnya. (*)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *