Tana Tidung, NEAZONE.ID – Keberpihakan terhadap sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga BUMN bisa berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara Nasional.
Hal itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat mengikuti kegiatan sosialisasi peran Kemitraan UMKM – BUMN bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, belum lama ini.
“Saya berharap di Kaltara, Adhi Karya (ADHI) bisa berkolaborasi dengan UMKM setempat,” ungkapnya.
Selain pengembangan bisnis, lanjut Deddy Sitorus, ADHI diharapkan memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja serta peningkatan Pajak dan Dividen.
“Sebelumnya ADHI telah mendapatkan persetujuan dari DPR melalui Komisi VI, kemudian diperkuat melalui Perarturan Pemerintah (PP) Nomor 32 tahun 2022 tentang Penambahan
Penyertaan modal negara (PMN) ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022 lalu,” ujarnya.
ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi PMNenyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Komposisi kepemilikan saham di ADHI yakni 64% dimiliki oleh Negara dan 36% dimiliki oleh Publik,” jelasnya.
Saat ini, ADHI memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan seperti ttadion utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu.
“BUMN ini tidak hanya bergerak di bidang konstruksi, ada empat lini bisnis utama yaitu engineering & konstruksi, properti dan Hospitaliti, Manufaktur, Investasi serta Konsesi,” beber politisi PDI Perjuangan ini.
Dijelaskannya, saat ini ADHI memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang berjalan beberapa proyek besar antara lain Proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) seperti Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau.
“Proyek besar yang dikerjakan oleh ADHI ini bisa saja melibatkan UMKM setempsat sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya.(vr)