Penulis :
Jamal Muhadi S,
Ketua PW IPNU Kalimantan Utara
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan yang hendak diwujudkan oleh negara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Tujuannya, menggambarkan sebuah cita-cita luhur serta harapan negara dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul agar tercapainya kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera. Upaya yang masih harus terus dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, masalah apapun yang negara hadapi saat ini, pendidikan tidak boleh berhenti, ujung tombak kemajuan dari suatu negara ialah Pendidikan itu sendiri.
Hadirnya Beasiswa Intensive Course Mandarin merupakan implementasi dari program prioritas beasiswa vokasi berbasis potensi wilayah sebagai wujud nyata dari program prioritas Mitra Bulungan Berdaulat melalui kegiatan yang melibatkan entitas pentahelix, program tersebut guna mendukung kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Bulungan terhadap adanya investasi asing yang akan masuk di wilayah ini lebih tepatnya berkaitan dengan wilayah Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang berada di Tanah Kuning – Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Diketahui bahwasannya Pemkab. Bulungan menggandeng kerjasama dengan Pihak PT. Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) memberikan bantuan pendanaan sebagai dukungan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) untuk peningkatan SDM bagi masyarakat Kabupaten Bulungan serta Pihak Universitas Kaltara (Unikaltar) melalui kombinasi APBD yang terbilang cukup besar dalam skema hibah kepada Unikaltar sebagai Pelaksana Kegiatan Kursus Intensif Bahasa Mandarin dengan menggandeng Program Studi Satra China, FIB Universitas Brawijaya Malang.
Kini program tersebut sudah mulai berjalan yang dimana launching-opening ceremonial dilaksanakan pada 31 Juli 2023 lalu dan esoknya dilanjutkan kelas perdananya. Diketahui sebelumnya, pendaftar beasiswa kursus intensif Bahasa Mandarin ini diikuti oleh 140-an calon peserta, dan setelah melewati seleksi ketat dari pemberkasan pendaftaran hingga penyaringan peserta melalui Test IQ dan Minat Bakat Gelombang 1 dan 2 dengan memenuhi kriteria yang ada, salah satunya mengutamakan Putra-Putri Daerah yang berdomisili Kab. Bulungan. Dikarenakan kuota yang terbatas yaitu 80 orang peserta inilah yang diharapkan benar-benar serius dalam mengikuti program ini selama satu tahun berjalan.
Hak Peserta atau fasilitas selama mengikuti program ini mereka mendapatkan uang saku, dipondokkan berupa Asrama dari Pemkab. Bulungan, Brieging Class Online yang diberikan dari Universitas lain, dan setelah menyelesaikan program tersebut akan diberikan Sertifikat HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi). Kewajiban peserta tentunya diharapkan menyelesaikan program ini dengan serius dengan mengikuti teknis pembelajaran bagi mahasiswa vokasi perkualiahannya berada di Universitas Kaltara namun tidak bersama mahasiswa regular, dimana vokasi ini memiliki kelas, kurikulum dan sistem sendiri sehingga untuk vokasi memiliki pemondokan tersendiri, seperti yang diketahui info kelas vokasi ini berjalan selama 2 semester (1 tahun) dan 16x pertemuan dalam 1 mata kuliah.
Namun, ada kekurangan dari program beasiswa ini, dimana lulusan beasiswa/kursus intensif Bahasa Mandarin tidak mendapatkan jaminan pekerjaan dikemudian hari. Kami berharap Pemkab. Bulungan dapat merevisi kebijakan yang telah keluar agar nantinya Pemuda-pemudi Kabupaten Bulungan dapat mengurangi beban Pemerintah dalam hal ini tingkat pengangguran yang terjadi.
Untuk mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi, seharusnya pemerintah tidak hanya bekerja sama dalam bidang vokasi Bahasa. Tetapi juga menyiapkan SDM unggul dengan memberikan beasiswa atau pelatihan yang mampu meningkatkan hard skill Pemuda-Pemudi Kabupaten Bulungan. Seperti, Pelatihan membawa alat berat, beasiswa sekolah pelayaran, beasiswa arsitek, dll. Hal ini didasari oleh daya serap pekerja yang dibutuhkan pada proyek strategis nasionalnya tersebut tidak hanya dalam bidang bahasa, tetapi bidang-bidang lainnya. Sehingga pada saat proyek tersebut muai berjalan, Pemuda-Pemudi Kabupaten Bulungan mampu bersaing dengan skill yang mereka miliki.
Harapannya, Pemkab. Bulungan harus menjamin lulusan dari beasiswa kursus intensif Bahasa Mandarin yang melibatkan SDM lokal itu diterima siap bekerja dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan tanpa melewati proses penyaringan dengan notabene persyaratan yang ribet lagi dengan artian langsung serap SDM tersebut, jangan sampai kegiatan ini hanya berupa seremonial menghabiskan dana CSR dikarenakan program ini tidak menggunakan biaya yang sedikit, Pemkab. Bulungan perlu adanya pengawalan dan penekanan bahwa lulusan yang dihasilkan adalah SDM yang benar-benar sesuai standar yang dibutuhkan perusahaan atau lapangan kerja yang ada serta adanya rekomendasi untuk para lulusan program ini sebagai output besar yang ditekankan bahwa anggaran ini juga dari APBD Pemkab. Bulungan. Serta harus adanya program-program beasiswa tambahan sebagai penunjang soft skill maupun hard skill dengan mencetak lulusan-lulusan terbaik SDM lokal yang bukan hanya sebagai pekerja bidang tapi juga Tata Ahli Profesional dari bidang yang dikerjakan. Jika dalam hal ini, Pemkab. Bulungan tidak melaksanakan apa yang menjadi harapan dari hasil program ini dan program selanjutnya mengenai penunjang SDM lokal yang sudah kami sebutkan diatas, maka kami PW IPNU Kalimantan Utara akan bergerak dan bersikap untuk terus mengawal serta terus mendesak Pemkab, Bulungan dan PT. KIPI untuk memastikan para lulusan dari program tersebut mendapatkan haknya sehingga dapat tercapai harapan besar putra-putri daerah. Jika tidak ada tindak lanjut lagi, kami siap turun kejalan untuk terus mengawal hingga tuntas.