Kutai Kartanegara, NEAZONE.ID – Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki potensi wisata sejarah yang besar. Di desa ini terdapat tiga situs bersejarah yang menarik, yaitu makam raja, makam ulama, dan bunker Jepang. Pemerintah desa berencana mengembangkan ketiga situs tersebut menjadi wisata unggulan di tahun depan.
Salah satu situs bersejarah yang ada di Desa Jembayan adalah makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa yang memerintah pada tahun 1635-1650. Makam ini berada di RT 1 Desa Jembayan dan merupakan salah satu situs kerajaan tertua di Indonesia yang masih terawat.
Selain itu, ada juga makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya yang berada di RT 15 Desa Jembayan. Makam ini merupakan makam seorang ulama besar yang dihormati oleh masyarakat setempat. Makam ini sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.
Tak kalah menarik, ada juga bunker Jepang yang berada di RT 15 Desa Jembayan. Bunker ini merupakan peninggalan Perang Dunia II yang masih asli dan belum terurus. Bunker ini memiliki lokasi yang strategis karena berada di ketinggian dan dapat melihat pemandangan wilayah Loa Janan.
Sekretaris Desa Jembayan, Jamli, mengatakan bahwa pihaknya berencana akan mengelola ketiga situs wisata tersebut dengan baik agar dapat menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Kami ingin menjadikan Desa Jembayan sebagai desa wisata yang memiliki nilai sejarah dan religi. Kami juga ingin melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada di desa kami,” ujar Jamli, Kamis (19/10/2023).
Jamli menjelaskan bahwa pihaknya akan mengajukan anggaran kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kukar untuk mengembangkan situs wisata bunker Jepang tersebut. Ia berharap bahwa situs wisata tersebut dapat menjadi sarana edukasi sejarah bagi anak-anak dan masyarakat.
“Kami ingin mengenalkan sejarah Perang Dunia II kepada anak-anak dan masyarakat. Mungkin banyak anak-anak Jembayan yang tidak tahu kalau di desa kami ada situs peninggalan Jepang. Kami ingin mereka tahu dan menghargai sejarah,” tutur Jamli.
Jamli menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar untuk menjaga dan merawat ketiga situs wisata tersebut. Ia berharap bahwa masyarakat dapat mendukung program pengembangan wisata desa yang dilakukan oleh pemerintah desa.
“Kami berharap masyarakat dapat ikut menjaga dan merawat situs-situs wisata ini. Ini adalah aset desa kita yang harus kita lestarikan bersama-sama. Kami juga mengundang wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Desa Jembayan,” pungkas Jamli. (ADV/Diskominfo Kukar)