NEAZONE.ID, Bandung – Musisi muda asal Indramayu yang kini menetap di Bandung, Ages, siap melangkah dengan merilis single perdananya, We Never Change, pada 27 Desember 2024. Lagu ini menjadi langkah awal perjalanan Ages dalam berbagi cerita melalui karya musiknya.
Ages, yang saat ini menempuh studi di Universitas Pasundan, memilih jalur sebagai penyanyi solo. Keputusan ini diambil karena ia merasa dapat lebih leluasa mengekspresikan ide-idenya. “Saya ngerasa nyaman jadi solois. Gak ada batasan dalam proses pengembangan ide atau ngambil keputusan, jadi semuanya lebih bebas,” ujar Ages.
Nama panggung “Ages” dipilih karena kesederhanaannya. Nama ini diambil langsung dari nama pemberian orang tua tanpa makna khusus. “Simple dan mudah diingat. Gak ada makna khusus, tapi saya berharap nama ini membawa berkah,” tambahnya.
Perjalanan Ages di dunia musik dimulai pada tahun 2022. Awalnya, ia hanya bermain musik untuk kesenangan pribadi, tetapi pada 2023 ia mulai memberanikan diri untuk menulis lagu. Lingkungan kreatif di Bandung menjadi salah satu pendorong terbesar. Inspirasi musik Ages banyak berasal dari musisi britpop seperti Coldplay, The Kooks, Keane, The Beatles, dan The Verve. Namun, keberanian untuk menciptakan lagu justru muncul dari dukungan teman-temannya. Salah satunya adalah Andriligar, yang turut membantu dalam proses produksi We Never Change.
Proses penciptaan lagu ini dimulai dari lirik yang lahir dari keresahan dan imajinasi. “Kadang saya mulai dari lirik, kadang dari melodi vokal. Tapi biasanya, lirik dulu yang muncul,” jelasnya. Meski begitu, Ages menghadapi tantangan selama proses rekaman. “Karena saya ngekost, saya harus nunggu kost-an sepi dulu buat bisa take gitar akustik dan vokal,” tambahnya.
We Never Change memiliki makna yang sangat personal bagi Ages. Lagu ini terinspirasi oleh kehilangan seorang sahabat SMA. “Saya mau mengabadikan kenangan, rasa, dan harapan bahwa meskipun kita punya jalan masing-masing, apa yang kita punya itu gak akan berubah,” ungkapnya.
Ages menggambarkan lagu ini dengan warna biru, hitam, dan putih. Biru melambangkan kesedihan dan harapan, seperti pola petikan gitar dan vokalnya. Sementara hitam dan putih melambangkan keseimbangan, seperti pola drum dan bass-nya. Melalui We Never Change, Ages berharap pendengar dapat merasakan emosi yang ia sampaikan, kesedihan akibat kehilangan, namun tetap dengan secercah harapan.
Selain itu, Ages berharap lagu ini menjadi awal yang solid dalam karier musiknya. “Semoga bisa konsisten membuat lagu dan mendapatkan hati pendengar,” tutupnya.