Tarakan, NEAZONE.ID – Menyikapi peristiwa penggusuran rumah ibadah GPIB Maranatha Pos Pelkes Lembah Silo Gunung Seriang Kabupaten Bulungan, sejumlah mahasiswa menggelar aksi protes dengan bentuk simbolik bela sungkawa.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarakan, menyayangkan penggusuran bangunan gereja tersebut oleh personel Kodim 0903/Bulungan. Atas kejadian itu, GMKI memandang saat ini keadilan dan kemanusiaan telah mati di Indonesia, karena penggusuran gereja kerap kali terjadi.
Meski diketahui terjadi gejolak pengakuan kepemilikan lahan antara institusi tersebut bersama warga Gunung Seriang, namun GMKI menegaskan hal itu jangan merembet pada penggusuran gereja yang dinilai brutal.
BPC GMKI Tarakan, menilai tidak semestinya aparat tersebut melakukan penggusuran rumah ibadah.
“Terlepas dari status sengketa lahan yang belum masuk proses peradilan kami sangat menyayangkan adanya tindakan pembongkaran rumah ibadah yang kami nilai sangat tidak beradab karena tidak melalui proses yang dialogis bersama FKUB, Kemenag dan elemen masyarakat,”ungkap Sekretaris BPC GMKI Tarakan, Agung Wiranto kepada awak media, Selasa petang (9/8/2022).
Melalui aksi pembagian bunga yang dilakukan di Lampu Merah Kelurahan Kampung Enam, pihaknya menyatakan hal ini merupakan bentuk solidaritas dan keprihatinannya terhadap kejadian yg menimpa warga Gunung Seriang Tanjung Selor dan Jemaa GPIB Maranatha Pos Pelkes Lembah Silo.
Pembagian bunga ini, diselingi dengan serentaknya kader GMKI mengenakan pakaian hitam dan payung berwarna hitam. Kemudian juga, tampak beberapa spanduk yang bertuliskan RIP Keadilan dan Kemanusiaan, copot Dandim 0903/Bulungan dan Stop Gusur Gereja.
Tak henti melalui aksi, GMKI Cabang Tarakan pun bersikap dan meminta
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa S.E., M.A, MSc, M.Phil. P.Hd mengevaluasi kinerja Dandim 0903/Bulungan Kolonel Inf. Akatoto S.H dan Danrem Maharajalila 092 Brigjen TNI Rifki.
Selain itu, organisasi mahasiswa Kristen yang berdiri sejak 1951 ini, mengharapkan adanya pertanggungjawaban secara menyeluruh oleh pihak penggusur kepada Gereja GPIB Maranatha Pos Pelkes Lembah Silo Gunung Seriang.
“GMKI Cabang Tarakan juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bulungan mengambil langkah-langkah yang tepat, solutif dan mengayomi terkait penggusuran gereja serta sengketa lahan yang ada di Gunung Seriang,” tutup pemuda berdarah Dayak Lundayeh itu.
Lebih lanjut, GMKI pun menggelar mimbar bebas yang diselenggarakan di halaman Gedung DPRD Kota Tarakan. Pihaknya mengerahkan puluhan kader guna menyuarakan tuntutan serta sikap mereka akan penggusuran rumah ibadah ini. (HUMAS GMKI Tarakan)