Tarakan, NEAZONE.ID – Upaya pelestarian budaya Dayak terus digaungkan di tengah derasnya arus modernisasi. Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam program Pesona Budaya Borneo yang disiarkan berjaringan kornus 8 Banjarmasin meliputi Kota Tarakan, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, dan Nunukan.
Dalam dialog tersebut, salah satu narasumber, Yonsep, S.E., M.P.A., yang juga merupakan pelestari budaya Dayak, menekankan bahwa berbagai aspek budaya Dayak masih terus dilestarikan, mulai dari seni tari, seni ukir, hingga tato tradisional.
Meski demikian, ia mengakui bahwa di era modern ini, tantangan pelestarian budaya semakin besar, terutama karena adanya pengaruh gaya hidup modern yang dapat menggeser nilai-nilai tradisional di kalangan masyarakat Dayak.
“Budaya itu tumbuh dari diri masing-masing individu. Saat ini, budaya bisa menjadi pilihan, apakah ingin digeluti secara mendalam atau tidak,” ujar Yonsep.
Namun, ia tetap optimistis bahwa budaya Dayak memiliki tempat di hati masyarakat. Ia menyoroti adanya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan masyarakat dari latar belakang suku Dayak yang secara aktif mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya mereka.
“Dari yang saya lihat, sudah banyak komunitas yang bergerak dalam pelestarian budaya. Mereka mengajak anak muda untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan tradisi suku Dayak,” tambahnya.
Dengan adanya semangat dari para pegiat budaya diharapkan warisan budaya Dayak tetap lestari dan terus berkembang di tengah kemajuan zaman. (RRI Tarakan/Jubaedah)