Penguatan Peran Tim Pendamping Keluarga di Wilayah Perbatasan Indonesia

NUNUKAN, NEAZONE.ID – Kabupaten Nunukan, khususnya wilayah Sebatik, menjadi fokus dalam pelaksanaan program PELITA (Penguatan Peran Tim Pendamping Keluarga), yang bertujuan mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting. Kegiatan ini dikelola oleh tim dosen Universitas Borneo Tarakan bermitra dengan Perwakilan BKKBN Kaltimtara mendapat dukungan pendanaan dari DRTPM di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui pelatihan komprehensif, termasuk pengukuran antropometri balita dan penghitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Pelatihan juga mencakup pola asuh balita stunting dan pengolahan pangan lokal berbasis hasil perikanan, seperti surimi, yang kaya akan protein.

Program dilaksanakan pada Agustus hingga November 2024 dengan capaian yang signifikan. Pengetahuan dan keterampilan TPK meningkat sebesar rata-rata 30% berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Teknologi inovatif seperti Kalkulator AKG Balita membantu TPK dalam memberikan rekomendasi gizi yang spesifik untuk balita, memastikan deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan akurat.

Selain pelatihan, program ini mempromosikan penggunaan pangan lokal, khususnya hasil perikanan, untuk mendukung kebutuhan gizi balita. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan aktif masyarakat, kader, tenaga kesehatan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.

Ketua program, Gusriani, S.ST., M.Keb, menyatakan, “Kami optimis bahwa program ini akan memberikan dampak berkelanjutan dalam menurunkan angka stunting, tidak hanya di Sebatik, tetapi juga di wilayah lainnya yang memiliki tantangan serupa.”

Ke depannya, program PELITA berencana memperluas jangkauan melalui replikasi di wilayah lain, penguatan Komunitas Asuh Sehat, dan pengembangan teknologi pendukung untuk keberlanjutan program. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, PELITA menjadi langkah nyata dalam upaya mencetak generasi sehat dan berkualitas di wilayah perbatasan Indonesia.