Digitalisasi Tiket Speedboat Mulai Didorong di Pelabuhan Kayan II

Bulungan, NEAZONE.ID  — Pemerintah Kabupaten Bulungan berencana mendorong penerapan sistem pembayaran digital di Pelabuhan Kayan II, Tanjung Selor.

Rencana ini sebagai langkah awal modernisasi layanan transportasi laut, khususnya rute Tanjung Selor–Tarakan.

Hal ini disampaikan Bupati Bulungan, Syarwani, saat membuka Bimbingan Teknis dan Launching Agen Bulungan Akuntabilitas Non-Tunai (BULAN) yang dihadiri beberapa perbankan serta Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara, Senin (17/11/2025).

Bupati menegaskan bahwa digitalisasi pembayaran tiket speedboat merupakan kebutuhan yang harus mulai dibangun secara bertahap demi menciptakan layanan yang efisien, transparan, dan mudah diakses masyarakat.

“Ini kita follow up bersama para stakeholder, bersama para pelaku yang ada di Pelabuhan Kayan II. Kita ingin mendorong agar setiap kegiatan transaksinya bisa menggunakan digitalisasi, khususnya pembayaran tiket dan lainnya,” ujar Syarwani.

Menurutnya, aktivitas mobilitas masyarakat di pelabuhan tersebut sangat tinggi.

Dengan waktu sekitar 15 menit pergantian perjalanan speedboat, frekuensi keberangkatan maupun kedatangan dinilai cukup padat.

“Dalam sehari, kemungkinan alur speedboat yang berangkat dari Tanjung Selor–Tarakan atau sebaliknya itu tidak kurang dari 15 hingga 20 kali. Jika dikalikan rata-rata 50 penumpang per speedboat dengan harga tiket Rp150 ribu, maka perputaran transaksi di Pelabuhan Kayan II sangat besar,” jelasnya.

Melihat potensi transaksi harian yang signifikan tersebut, ia menilai digitalisasi tiket menjadi langkah penting untuk mempercepat layanan sekaligus meningkatkan akurasi dan transparansi data.

Meski menargetkan digitalisasi penuh di masa mendatang, Bupati menyadari masih banyak masyarakat yang belum terbiasa menggunakan pembayaran digital atau belum memiliki fasilitas seperti rekening bank maupun gawai yang mendukung transaksi elektronik.

“Walaupun nanti sifatnya masih dikombinasikan, mungkin secara bertahap. Masih ada yang konvensional, karena tidak semua pengguna jasa kepelabuhanan di Tanjung Selor ini menggunakan handphone yang memiliki akun atau rekening bank,” katanya.

Karena itu, Pemkab Bulungan akan membuka ruang transisi agar masyarakat bisa menyesuaikan diri secara perlahan, seiring meningkatnya literasi digital.

“Ruang ini harus kita buka, sehingga secara pelan-pelan literasi ini berjalan secara alamiah. Nanti mungkin ada ruang yang bisa menggunakan konvensional, tapi digitalisasinya juga tetap kita dorong,” lanjutnya.

Bupati Syarwani optimistis bahwa dengan dorongan dan sosialisasi yang berkelanjutan, masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan beralih secara alami ke sistem digital.

“Dengan sendirinya nanti kita bisa mengunci menggunakan digitalisasi. Pasti ada reaksi dari para penumpang, namun perubahan ini untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *