Launching SATU PENA KALTARA, Bangun Peradaban Lewat Literasi dan Sastra

Tarakan, NEAZONE.ID – Perkumpulan Penulis Indonesia Satu Pena Kaltara terus bergerak semenjak dikukuhkan dan dilantiknya Koordinator Pulau Kalimantan yaitu Muhammad Thobroni dan Ketua Wilayah Satu Pena Kalimantan Utara Muhammad Arbain pada bulan Februari 2022 oleh Pengurus Pusat Satu Pena.

 

Kehadiran Satu Pena Kaltara di Provinsi termuda di Indonesia ini tentu menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang. Tantangannya adalah sulitnya akses percetakan buku dan produksi perbukuan di Kalimantan Utara.

 

“Mengingat Kalimantan Utara yang merupakan sebuah provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Sabah Malaysia, sehingga keberadaan publisher di Kalimantan Utara yang nantinya akan berdampingan dengan IKN Nusantara menjadi keharusan untuk dapat mendukung peradaban literasi di Kalimantan Utara”. Jelas Ketua Wilayah Satu Pena Kalimantan Utara Muhammad Arbain (31/03/2022).

 

Adapun peluang yang yang ditimbulkan dengan keberadaan Satu Pena Kaltara ini yaitu terhimpunnya berbagai penulis multi genre yang dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun Kaltara sebagai episentrum kota literasi di Kalimantan.

 

Lanjut Arbain, Kalimantan Utara memiliki potensi sumber daya manusia literasi yang luar biasa. Perkembangan penulis lokal kaltara kini semakin bertambah dan mulai berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

“Ada banyak penulis Kalimantan Utara yang tergabung dalam Satu Pena Kaltara yang karyanya telah merambah pada berbagai publisher mayor seperti PT. Elex Media Komputindo, Quanta, Gramedia, Rajawali Press, Ar-Ruzz Media, Alfabeta, Bentang Pustaka, dan lainnya yang mengalami cetak ulang alias best seller bahkan diterjemahkan dalam bahasa Melayu Malaysia, juga berbagai penerbit indi yang ada di Indonesia.” Sambungnya.

 

Lebih jauh Pengurus IKA PMII Kaltara mengakui, Satu Pena Kaltara sejatinya tidak hanya dihuni oleh kalangan penulis dan pegiat literasi saja, melainkan didalamnya ada banyak berbagai profesi yang melingkupi dan saling melengkapi seperti budayawan, agamawan, sastrawan, cendikiawan dan ilmuan, researcher, akademisi, praktisi, birokrat, mahasiswa, pendidik, produser, sutradara, youtuber, konten kreator, musisi, penyanyi, pengacara, pakar hukum, pengusaha, fotografer, kaligrafer, pelukis, komunitas literasi; Komunitas Jendela Nusantara, One Person One Book, Komunitas Juru Cerita, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), serta berbagai profesi multi genre yang tentunya dari setiap profesi yang ada di Satu Pena Kaltara akan menjadi profesi yang akan melahirkan karya baik berupa tulisan dalam bentuk buku maupun karya cipta dalam bentuk lainnya.

 

“Harapannya ke depan Satu Pena Kaltara dapat terus bergerak dalam membangun peradaban literasi daerah dan bangsa terutama dalam hal menumbuhkan minat literasi dari berbagai sisi, baik itu literasi baca tulis, literasi ekonomi, literasi budaya, literasi sosial, literasi keuangan, literasi hukum, literasi politik, literasi finansial, literasi digital, literasi agama, dan berbagai aspek literasi lainnya yang dapat menunjang pengembangan dan peradaban keliterasian di Kaltara.” Tutupnya.

 

(Humas Satu Pena Kaltara) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *