Tarakan, NEAZONE.ID – Deklarasi manifesto pendidikan merupakan agenda nasional yang Deklarasi kan secara Nasional oleh seluruh struktur Wilayah LMND yang ada di Indonesia hasil kajian kritis pada saat simposium pendidikan yang di gelar Juli 2023 lalu di Jakarta,
LMND Kaltara mengelar Deklarasi Manifesto dan Dialog Publik di Kota Tarakan (15/11), melihat situasi persoalan pendidikan di Kaltara khususnya di Tarakan belum adanya upaya dari pemerintah kota untuk membentuk Perda atau Perwali terkait Beasiswa padahal sesuai amanat UU pengalokasian anggaran APBD Sebanyak 20% untuk dunia pendidikan,
“Pada saat pemerintahan Alm. Pak Yusuf SK, pengalokasian anggaran 20% dari apbd direalisasikan menjadi kampus UBT, sesuai. Amanat UU, kami dari LMND akan terus mendorong temasuk pembentukan perda atau perwali terkait beasiswa tiap kab/kota yang ada agar adanya pemerataan pendidikan di Kaltara” Tegas Mohd Aswan, Ketua LMND Kaltara.
Lahirnya LMND adalah semangat memperjuangkan pendidikan, kita ingin mewujudkan pendidikan yang memanusiakan manusia dan dapat di akses oleh seluruh rakyat Indonesia, semangat ini yang kami bawa apalagi di tengah momentum politik saat ini, gagasan untuk memajukan sektor pendidikan tidak menjadi pembahasan khusus oleh peserta pemilu.
Setelah Deklarasi Manifesto pendidikan di lanjutkan dengan dialog publik dengan tema “Kaltara mau dibawa kemana?”, oleh beberapa narasumber Doddy Irvan (Jurnalis), Ismit Mado (Akademisi) dan Datu Yasir arafat (Tokoh Masyarakat). (*)